Twitter Update

Isi Luapan Kata Hati ku

0 komentar
Sekedar menitipkan sekeping hati..
Agar aku bisa berbagi
Bukan bersama merajut mimpi
Kutahu kau miliki mimpi sendiri....

Cukuplah aku singgah sejenak tanpa perlu menetap..
Berlabuh melepas jangkar lelah..
Didermaga lapangmu yang kini semakin sesak...

Saatnya melaut lagi ...mengarungi samudra tanpa tepi
perahu nasibku sudah menunggu
mesti kukayuh menuju dermaga baru

aku lenyap digulung ombak hidup
disanalah sekeping hati aku pendam
abadi ..... bersama takdirku

Sahabat dalam Perjamuan Terakhir .....

Untukmu wahai kekasih yang menjadi sumber inspirasiku...
yang aq panggil nama yang indah dia laha bernama Qhi-Qhi...

Wahai kekasih, mari kita buat janji pada hari ini bahwa takkan ada yang memisahkan darah yang telah mengalir dalam tubuh kita berdua. Untuk itu, temanilah diriku dalam perjamuan terakhir pada istana seribu pilar langit atau taman kasihku. Jamuannya adalah madu dalam cangkir yang telah dilapisi oleh darah, keringat dan airmata. Dan wanginya eukaliptus yang dapat memabukkan jiwa tanpa harus bercampur dengan anggur. Dan lepaskanlah kunang-kunang sebagai pengganti lilin, karena kali ini kita tidak membutuhkan kehadiran cahaya yang menerangi namun ia membakar diri. Jika kau anggap perlu maka tebarlah permadani yang terbuat dari anyaman rumput, dan buanglah segala kursi dan meja perjamuan karena kita tidak membutuhkannya. Karena kita kan membebaskan diri kita untuk bersandar tanpa pembatas pada pundak bumi.

Baiklah kasih rasanya sudah cukup persiapan jamuan terakhir bagi diriku setelah kulengkapi dengan simfoni langit malam. Kasih, kau telah menemaniku selama ini dan tak ada rangkaian kata-kata yang dapat menyempurnakan ucapan terimakasihku pada mu. Kaulah tempatku menyandarkan tulang dan tubuhku ketika ku lelah berjalan dan lemah tak berdaya, kaulah tempatku untuk berbagi kesedihan, kaulah tempatku untuk menitipkan dan menjaga seluruh rahasiaku, kaulah tempatku untuk berkaca atas segala tindakanku, kaulah tempatku untuk menyimpan airmata dan kaulah perisai serta cahaya bagi hidupku.

Selama ini kau tak pernah mengkhianatiku, dan tak pernah berlari meninggalkanku. Namun sobat, aku bukanlah pemilik atas raga ini, aku hanya meminjamnya dengan sebuah perjanjian untuk mentaatiNya. Setelah hari ini, aku kan menyempurnakan janjimu padaku sehingga terbebaslah dirimu atas tanggungan diriku. Dan aku pun tak kan pernah mengkhianatimu serta meninggalkanmu, hingga kematian merenggut segala janji manusia.

Aku telah banyak menyusahkanmu dalam hidup kali ini, dan mungkin akan menyusahkanmu kembali pada saat akhir perjamuan. Jika kau berkenan maka temanilah diriku hingga jiwaku berpisah atas ragaku dan kembali kepada Tangan Yang Memilikinya. Jangan biarkan diriku sendiri ketika semuanya berlalu. Satukanlah kedua tanganku di atas dadaku dan basuhlah keningku dengan air suci yang mengalir dari kedua mataku, tapi jangan pernah kau campur dengan air matamu.

Baiklah sebelum semuanya berlalu, kita minum bersama dari cangkir yang sama, madu yang sama dan kita dengarkan simfoni langit malam. Sungguh kau tak pernah mengambil hak ku, dan ku tak pernah mengambil hak mu. Jika kau berkenan akan ku berikan seluruh sisa hak ku kepada mu saat ini. Sahabat, nampaknya mata ini kian memberat dan nafas ini kian saja mencekik leherku. Baiklah sahabat, mungkin semuanya akan mulai berlalu.

Dengarlah sahabatku, jika setelah ini kekasih yang tak pernah ku miliki datang mencariku, maka katakanlah kepadanya bahwa aku telah melakukan yang terbaik atas hal-hal yang ku bisa lakukan. Katakan kepadanya cinta lebih terasa bermakna ketika nampak kemustahilan untuk menggapainya, cinta tidak membuatku lemah namun membuatku bertahan hingga detik terakhir –walaupun apa yang ku rasakan lebih banyak rasa sakit atasnya-. Katakan padanya bahwa kepingan hati yang telah dia hancurkan dahulu telah ku rangkai kembali menjadi istana tanpa tahta yang akan selalu menunggu kehadirannya. Katakan kepadanya bahwa pilar-pilar yang menyangga mimpi dan harapan yang dahulu ia luluhlantahkan telah ku bangun kembali dan menunggu dirinya untuk menggantungkan kembali mimpi dan harapan tersebut.

Kasih, jika ia menanyakan dimanakah kedamaian setelah ini berlalu, maka katakanlah kepadanya bahwa telah ku tinggalkan untuknya beberapa tahun yang lalu namun dirinya tak kunjung datang dan kini ku kembalikan damai kepada Pemiliknya. Jika ia menanyakan tentang cintaku padanya, maka katakanlah bahwa ku membiarkannya pada mataku dan bagian besar pada hatiku yang tak lagi bernyawa. Jika ia menanyakan tentang kebahagiaan, maka katakan kepadanya bahwa kebahagiaan tersebut telah ia rampas dahulu ketika dia meninggalkanku dan tidak ada lagi yang tersisa kini. Dan jika ia menanyakan tentang segala janji yang pernah ku ucapkan, maka katakanlah kepadanya bahwa janji adalah seperti duri yang menusuk pada dagingku, aku akan berusaha memenuhinya walaupun terlambat dan jika sampai akhir hidupku masih ada janji yang tertinggal maka bantulah aku untuk memenuhinya terkecuali tentang cinta –karena telah ku berikan kesempatan baginya dahulu- dan kehidupanku -yang ku tak punya kuasa atasnya-.

Wahai kasih, ambilkanlah air suci yang bergelinang di kedua mataku dan basuhlah keningku dengannya. Ah mungkin akan lebih baik jika diriku menuliskan pesan bagi kekasihku. Kasih ambilkanlah kertas dan pena agar ku dapat menuliskan pesan untuk kekasih ku yang mungkin akan datang. Wahai sang waktu berikanlah aku detik-detik untuk menuliskan apa-apa yang telah lama ku simpan dalam hatiku.


Wahai jiwa yang lama telah ku tunggu,

Dalam hidupku aku telah mencintai sedikit jiwa, dan tak sadar telah kugantungkan segala impian dan harapan. Dan tak sedikitpun aku menyesalinya, bagiku cinta adalah pelita dan perisai hidup. Tuhanku telah menciptakannya di dalam hatiku dan aku tidak ingin berpaling atasnya.

Kau adalah segalanya bagiku, kau adalah nafas bagi tubuhku, kau adalah cahaya bagi hatiku, kau adalah sumber imajinasi yang bersemayam di dalam benakku. Senyummu adalah tetesan embun yang membasahi kedua bibirku dan menjagaku dari dahaga, suaramu adalah doa bagi jiwaku yang terus saja gelisah, belaianmu adalah kelembutan bagi hatiku yang mengeras batu dan dekapanmu adalah kehangatan bagi hidupku yang sunyi, dingin dan sepi.

Pada saat kau membaca pesan ini maka aku telah memenuhi janjiku untuk menunggumu sampai kematian merenggut janjiku atasmu. Jika kau masih menanyakan cinta maka aku tak dapat mengucapkan selain telah ku habiskan seluruh ruang dalam hatiku untuk mu.

Cinta telah mempertemukan dan menyatukan kami, dan juga cinta yang telah memisahkan kami. Jika cinta tak membawa kau kembali untukku di kehidupan ini, maka cinta kan menyatukan kau dan aku di kehidupan yang akan datang.

Belahan jiwa yang terpisah


Kasih, sampaikanlah pesan tertulis ini juga kepadanya jika ia datang. Wahai sahabat, rasanya aku tak dapat lagi menahan segalanya, lepaskanlah dan iringi kepergianku. Temanilah jasadku hingga ku sama sekali tidak bergerak, kaku. Biarkanlah kepergianku dalam damai dan jangan biarkan tetes airmatamu memberatkan kepergianku. Setelah semuanya berlalu, tempatkanlah aku di atas bukit sehingga aku dapat melihat dan menunggu kedatangan kekasihku dalam tidur abadiku. Terimakasih wahai penjaga rahasiaku, pengiring hidupku, aku tak dapat mendampingimu lagi dan aku kan menunggumu di kehidupan yang akan datang, jika Tuhanku mengizinkannya. Terimakasih sahabatku.
Terima kasih.... 

Mursid Haryono

Apakah Diri Kita Genius atau Berbakat ??

0 komentar
Setiap orang memiliki kemampuan khusus atau keterampilan yang membuat mereka berbeda dari yang lain. Tidak ada kode genetik yang sama, sehingga ada orang-orang tidak benar-benar sama. Beberapa kemampuan ditempatkan dalam kode genetik dan harus dikembangkan selama seumur hidup. Tentang kemampuan dan bakat kita tersembunyi kita mengenal di TK atau di sekolah dasar. Ini adalah cara biasa untuk menemukan diri Anda dan memanggil Anda, tetapi kadang-kadang seseorang mungkin menemukan bahwa ia berbakat dalam seni hanya menjadi seorang remaja atau bahkan kemudian.

Ini bukan kasus anomali dan tidak ada yang tidak dapat mencegah seseorang dari mengembangkan keterampilan yang diperlukan. Setelah satu kerja keras mungkin terlibat dalam menulis disertasi, diakui antara rekan-rekan dan terus berkembang, tetapi pertanyaannya adalah: apakah bakat yang harus dikembangkan atau itu adalah jenius Anda yang membuat Anda terkenal? Untuk membedakan antara istilah "jenius" "berbakat" atau "berbakat" dan, berikut adalah beberapa pernyataan sederhana tentang orang-orang dari kedua jenis. Seseorang berbakat berupaya mengembangkan bakat dan perlahan-lahan tapi pasti. Sebuah jenius lahir dengan tujuan untuk bekerja dan menemukan hanya dalam satu bidang dan mengembangkan ketrampilan yang diperlukan sangat cepat, menyerap pengetahuan seperti spons menyerap air. Orang yang berbakat dapat memiliki banyak keterampilan dan memiliki keraguan tentang apa yang harus berkonsentrasi.  

Seorang jenius tidak pernah memiliki keraguan tentang apa yang ditakdirkan untuk lakukan di dunia ini dan melakukan segala sesuatu untuk bergerak lebih dekat ke penemuan besar yang wajib akan terjadi cepat atau lambat. Seseorang berbakat dikenang dalam bidang pekerjaan dan aktivitas. jenius adalah diakui di seluruh dunia dan setelah kematian nya dihormati oleh peringatan dan monumen. Orang yang berbakat akan menggunakan bantuan yang ditawarkan mulai dari memecahkan masalah dan diakhiri dengan disertasi bantuan
Seorang jenius tidak pernah menggunakan bantuan dari luar, datang dengan data yang diperlukan hanya dari buku, artikel atau bahan lainnya. Berbakat orang hidup normal menggabungkan sukses dengan kehidupan keluarga bahagia dan hiburan. jenius Sebuah lupa tentang semua kesenangan hidup mendedikasikan seluruh hidupnya untuk menelepon. Biasanya disebut jenius psikologis terganggu, atau hanya aneh, mereka tidak punya teman banyak jika memiliki sama sekali. Yang mereka pikirkan adalah tujuan ia lahir untuk. Bidang pekerjaan dan aktivitas tidak pernah prioritas pertama untuk orang berbakat, karena tidak ada yang jenius lain ada. Ini bisa dianggap sebagai gambaran penuh dari kedua jenis orang. Apa itu lebih baik untuk menjadi: seorang jenius atau hanya orang berbakat umum? Ini adalah sederhana; takdir memutuskan apa yang Anda untuk menjadi di masa depan. Setiap orang yang panjang untuk kebahagiaan dan itu adalah sesuatu yang tidak bisa menyentuh, mengambil atau akal, sehingga ada ribuan definisi. Seseorang mungkin senang menerima kemuliaan kekal tapi kesepian sampai sisa hari, atau memiliki bisnis keluarga dan adil dan tidak pernah hal sepatah kata pun tentang ketenaran dunia. Lalu gelap, masa depan adalah misterius tidak diketahui, jadi mari kita tinggalkan di masa sekarang dan menciptakan masa depan.
dalam Motivasi

Tentang Saya

mursid haryono, kelairan Karanganyar 21 maret 1985 silam,

Tak terasa waktu bergulir dengan begitu cepat tanpa terasa kita sadari bahwa ia tak akan mungkin kembali lagi



Daftar Program Afiliasi Penghasil $

Copyright © SebuahTulisan Kecil